SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk mendukung integrasi proses bisnis. Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika.
Seperti diberitakan Detik.com beberapa hari lalu, tahun ini, SAP juga menyiapkan paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah (baca UKM). Dengan penambahan area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga membuka peluang tenaga kerja bagi dunia IT.
Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP, misalnya Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua, Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird dan masih banyak perusahaan lagi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Modul yang diimplementasikan tiap perusahaan pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun banyak pula yang mengintegrasikan beberapa modul.
Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP.
Bagi Anda yang baru di dunia IT, tentu belum banyak mengenalnya. Kami sajikan sekilas pengenalan SAP untuk menambah informasi Anda. Diharapkan setelah membaca materi berikut, Anda dapat mengetahui apa itu SAP, Modul-Modul dalam SAP, Integrasi SAP dan proses bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.
Apa itu SAP ?
SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
Modul – Modul SAP
SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut :
o SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing)
o MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory
o PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
o QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai logistik
o PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis
o HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
o FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
o CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas
o AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke investment controlling
o PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol
Dari mana belajar SAP?
Keilmuan SAP menjadi 2 : SAP Technical dan SAP Funtional.
Di SAP ada 2 sisi Technical, yaitu SAP Basis dan ABAPER.
SAP Basis (Administrator)
Basis menangani sizing server, instalasi, security, database management, monitoring dan system performance.
Bisa dibayangkan, pengetahuan apa yang diperlukan dan mendukung.
Pengetahuan teknis terhadap server, baik UNIX, Windows, AS400 atau pun Linux akan sangat membantu.
Apalagi ditambah pendalaman database baik SQL Server, Oracle atau pun DB2.
Seberapa besar bisnis perusahaan yang akan dimasukkan dalam scope SAP Project, seberapa strict system dan berapa durasi sistem akan on line menentukan Server, jumlah-kecepatan processor, memory, kapasitas disk dan Operating System yang dipakai.
Penentuan kapasitas ini dinamai dengan SIZING. Bagi pemula, scope UNIX, AS400 server atau Oracle dan DB2 sangat ‘mahal’ dan langka. Namun dengan berbekal pengetahuan SQL server dan Windows Server akan sangat berguna, karena banyak juga perusahaan yang menggunakan Windows sebagai Server dan SQL Server sebagai database.
Kebanyakan perusahaan akan memakai Server kelas menengah, baik secara harga mau pun performance seperti UNIX. AS400 dan DB2 400 sangat kuat performancenya, namun harganya sangat mahal.
DI Indonesia hanya ada 2 perusahaan yang memakai AS400 yaitu TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dan Indofood.
ABAPer (programer)
ABAPer menangani enhancement system terhadap kebutuhan bisnis proses user. Secara mudah adalah kebutuhan report. Tidak semua report yang dibutuhkan oleh user bisa dipenuhi SAP, sehingga diperlukan program kecil dengan bahasa ABAP (standar SAP) untuk membuatnya. Sebelum SAP diimplementasikan, di suatu perusahaan bisa saja sudah terdapat system aplikasi dan ada kebutuhan untuk menghubungkan (interface) kedua system ini. Interface ini juga memerlukan kehandalan seorang ABAPer.
SAP Functional
Setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri berdasarkan core businessnya. Sebagai contoh, perusahaan automotive Toyota dan Daihatsu. Kedua perusahaan ini sama-sama memproduksi mobil.
Keduanya membutuhkan komponen yang hampir sama, namun bisa jadi proses order komponen dan penerimaan barang bisa memiliki proses yang berbeda.
Coba bayangkan bisnis produksi rokok dan pendistribusiannya. Apakah sistem produksi rokok Marlboro, Bentoel atau Sampoerna sama?
Bagaimana dengan sistem warehouse dan distribusinya.
Jika semua lini bisnis ini menggunakan SAP, apakah kustomisasi sistemnya akan sama?
Jika bisnis prosesnya berbeda, maka sistem yang dikustom pun, akan berbeda.
Kemampuan analisa bisnis (business analyst) dan teknis IT mutlak diperlukan untuk menjadi tim Functional. Bisa saja orang yang berbasis bisnis menekuni IT atau sebaliknya orang IT yang mendalami bisnis proses.
Berbicara mengenai functional, dimana di SAP dibagi bermacam-macam module seperti : Financial, Contolling, Material Management, Plant Maintenance, Sales, Quality, HR atau lainnya.
sumber : http://komunitas.stiki.ac.id/hardware-software/561-pengenalan-sap.html